Sungguh, sekalipun ada cacat yang amat jelas, itu semua tidak mengendurkan semangat untuk terus mencintai. Pokoknya tak ada kata kecuali ucapan cinta, tak ada waktu kecuali merenda cinta, dan tak ada bayangan kecuali merona merah wajah cinta. ketika cinta datang ia tak pilih kasih, setiap hari merindu sang kekasih. Sungguh, pesona cinta membuat hidup lebih bergairah, hari-hari terasa begitu indah.
Cinta memang membuat hidup kita lebih hidup. Membuat si lemah menjadi kuat, membuat si kikir menjadi baik, dan membuat hidup terasa lebih indah. Kekuatan cinta menarik rasa, menggugah asa, dan melenakan jiwa. Keterikatan cinta membelenggu hati, dan rasa indah tak bertepi.
Saat jatuh cinta, berjuta rasa di dada. Indahnya saat berdua melupakan segala yang ada. Hari-hari terasa indah, waktu ke waktu terasa teduh dan hidup tersasa bergairah. Tetapi saat cinta tiada, sungguh terasa menyesakkan dada. Tak ada gelak canda yang menyenangkan jiwa. Tak ada senyum yang terkulum, tak ada rindu yang mnggebu, hidup terasa sepi, sebab tak ada lagi yang dinanti. Ah…. cinta memang penuh misteri.
CINTA Manusia, Cerita Indah Namun Tiada Abadi. Kecuali CINTA Allah, itulah cinta hakiki.
Mata adalah pintu masuk perasaan cinta. Awalnya melihat, kemudian bertanya, akhirnya membayangkan. Timbul kesan yang dalam ketika mata beradu pandang, ada getaran jiwa yang tak dimengerti. Tersimpan sejuta asa di dalam hati, keindahan mulai menyelimuti hari-hari. Rindu ingin bertemu terus mendorong rasa, hingga tak kuasa menahan gejolak jiwa. Segala sesuatu itu sumbernya adalah pandangan. Bahkan siksa neraka yang terbesar berasal dari kemaksiatan yang dianggap kecil. Mula-mula memandang kemudian senyum dan salam, sesudah itu berbicara, akhirnya janji dan kencan, Astaghfirullah.
oleh karenanya Rosulullah besabda “Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manisdi dalam hatinya (HR. Hakim)
Bahkan Rosulullah pernah menasehati Ali Bin Abi Tholib, “Hai Ali ! Janganlah perturutkan satu pandangan yang lain, karena sesungguhnya buatmu yang pertama dan bukan yang akhir (kedua).” (HR. Ahmad, Abu daud, dan Tarmidzi)
Selain pandangan mata, yang menyebabkan hadirnya cinta adalah karena seringnya kita berinteraksi dengan seseorang. Pembicaraan antara kita dengan “dia” yang terlalu sering akan menyimpan sebuah kesan; tentang kehalusan bahasanya, kesantuna pribadinya, dan apa saja yang menjadi ciri khasnya.
Karena terlalu seringnya ngobrol, hati mulai menduga akan adanya kesamaan rasa, mulailah pembicaraan tidak hanya sekedar “keluarnya kata” tetapi mulai menata kata agar terdengar enak, terkesan santun, dan dipandang menyenangkan. Dan kemudian tanpa disadari diri terbelenggu dalam ikatan cinta yang membabi buta.
“katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” (QS. An Nur 24 : 30-31)
Dimulai dari pandangan, ingin berkenalan sampai kemudian seringnya berinteraksi. Tahukah kita? ada apa dan kenapa hingga perasaan itu tak mampu kita bendung. Selain itu adalah kecenderungan yang wajar seperti yang dimaksud pada firman Allah di atas juga tanpa kita sadari setan sedang memanfaatkan rasa itu sehingga terkesan semuanya nampak begitu indah.
Pada pandangan pertama setan menghadirkan kesan indah, kemudian setan membangkitkan angan-angan sehingga keinginan untuk bertemu begitu kuat dan pada akhirnya setan sempurna mempengaruhi kita. Itulah setan, mempengaruhi langkah demi langkah hingga tak merasa ternyata kita berada dalam lautan dosa, Astaghfirullah.
“Ia (setan) berkata : karena Engkau telah menyesatkan aku, maka aku akan menghiasi mereka (manusia) di bumi dengan kejahatan dan aku akan meyesatkan mereka semua” (QS. AL Hijr 15 : 39)
Selain ayat di atas, Allah juga menegaskan bahwa setan kan mendatangi manusia dari berbagai arah, agar manusia tersesat :
“Kemudian aku datangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dan dari kana dan kiri mereka, dan tidak akan Engkau dapati kebanyakan dari mereka itu bersyukur.” (QS. Al A’raf 7 : 17)
Kemudian selain setan, hawa nafsu kerap membuat kita terlena hingga lupa daratan, cinta telah membuat kita merasa di awan, membumbung tinggi melukis keindahan dalam bayang-bayang kasmaran. Padahal sesungguhnya, hati kita sedang didominasi oleh HAWA NAFSU.
Cinta memang membuat hidup kita lebih hidup. Membuat si lemah menjadi kuat, membuat si kikir menjadi baik, dan membuat hidup terasa lebih indah. Kekuatan cinta menarik rasa, menggugah asa, dan melenakan jiwa. Keterikatan cinta membelenggu hati, dan rasa indah tak bertepi.
Saat jatuh cinta, berjuta rasa di dada. Indahnya saat berdua melupakan segala yang ada. Hari-hari terasa indah, waktu ke waktu terasa teduh dan hidup tersasa bergairah. Tetapi saat cinta tiada, sungguh terasa menyesakkan dada. Tak ada gelak canda yang menyenangkan jiwa. Tak ada senyum yang terkulum, tak ada rindu yang mnggebu, hidup terasa sepi, sebab tak ada lagi yang dinanti. Ah…. cinta memang penuh misteri.
CINTA Manusia, Cerita Indah Namun Tiada Abadi. Kecuali CINTA Allah, itulah cinta hakiki.
Mata adalah pintu masuk perasaan cinta. Awalnya melihat, kemudian bertanya, akhirnya membayangkan. Timbul kesan yang dalam ketika mata beradu pandang, ada getaran jiwa yang tak dimengerti. Tersimpan sejuta asa di dalam hati, keindahan mulai menyelimuti hari-hari. Rindu ingin bertemu terus mendorong rasa, hingga tak kuasa menahan gejolak jiwa. Segala sesuatu itu sumbernya adalah pandangan. Bahkan siksa neraka yang terbesar berasal dari kemaksiatan yang dianggap kecil. Mula-mula memandang kemudian senyum dan salam, sesudah itu berbicara, akhirnya janji dan kencan, Astaghfirullah.
oleh karenanya Rosulullah besabda “Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manisdi dalam hatinya (HR. Hakim)
Bahkan Rosulullah pernah menasehati Ali Bin Abi Tholib, “Hai Ali ! Janganlah perturutkan satu pandangan yang lain, karena sesungguhnya buatmu yang pertama dan bukan yang akhir (kedua).” (HR. Ahmad, Abu daud, dan Tarmidzi)
Selain pandangan mata, yang menyebabkan hadirnya cinta adalah karena seringnya kita berinteraksi dengan seseorang. Pembicaraan antara kita dengan “dia” yang terlalu sering akan menyimpan sebuah kesan; tentang kehalusan bahasanya, kesantuna pribadinya, dan apa saja yang menjadi ciri khasnya.
Karena terlalu seringnya ngobrol, hati mulai menduga akan adanya kesamaan rasa, mulailah pembicaraan tidak hanya sekedar “keluarnya kata” tetapi mulai menata kata agar terdengar enak, terkesan santun, dan dipandang menyenangkan. Dan kemudian tanpa disadari diri terbelenggu dalam ikatan cinta yang membabi buta.
“katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” (QS. An Nur 24 : 30-31)
Dimulai dari pandangan, ingin berkenalan sampai kemudian seringnya berinteraksi. Tahukah kita? ada apa dan kenapa hingga perasaan itu tak mampu kita bendung. Selain itu adalah kecenderungan yang wajar seperti yang dimaksud pada firman Allah di atas juga tanpa kita sadari setan sedang memanfaatkan rasa itu sehingga terkesan semuanya nampak begitu indah.
Pada pandangan pertama setan menghadirkan kesan indah, kemudian setan membangkitkan angan-angan sehingga keinginan untuk bertemu begitu kuat dan pada akhirnya setan sempurna mempengaruhi kita. Itulah setan, mempengaruhi langkah demi langkah hingga tak merasa ternyata kita berada dalam lautan dosa, Astaghfirullah.
“Ia (setan) berkata : karena Engkau telah menyesatkan aku, maka aku akan menghiasi mereka (manusia) di bumi dengan kejahatan dan aku akan meyesatkan mereka semua” (QS. AL Hijr 15 : 39)
Selain ayat di atas, Allah juga menegaskan bahwa setan kan mendatangi manusia dari berbagai arah, agar manusia tersesat :
“Kemudian aku datangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dan dari kana dan kiri mereka, dan tidak akan Engkau dapati kebanyakan dari mereka itu bersyukur.” (QS. Al A’raf 7 : 17)
Kemudian selain setan, hawa nafsu kerap membuat kita terlena hingga lupa daratan, cinta telah membuat kita merasa di awan, membumbung tinggi melukis keindahan dalam bayang-bayang kasmaran. Padahal sesungguhnya, hati kita sedang didominasi oleh HAWA NAFSU.
Komentar :
Posting Komentar
Makasii buat yang udah komen, jangan lupa follow blog gw jg yaah, gw pasti follow balik n komen blog kamu...